Tuesday, July 15, 2014

Jelajah Museum Affandi

Museum Affandi hotel yogyakarta
Masih ingat dengan pelukis Indonesia yang ternama di dunia internasional yang menganut aliran  ekspresionisme atau abstrak? Karena ketenarannya tersebut, dia dijuluki sebagai maestro seni lukis. Wajar saja predikat tersebut disandangnya sebab hampir seluruh kehidupan pelukis yang satu ini diberikan untuk seni lukis dan telah menghasilkan ribuan karya yang diakui dunia. Ya, inilah Affandi, salah satu pelukis kebanggaan dan legendaris yang dimiliki bagsa Indonesia.

Untuk mengabadikan karya-karya Affandi tersebut, dibangunlah museum di tanah yang menjadi tempat tinggalnya pada tahun 1973, bernama Museum Affandi. Museum yang letaknya dekat dengan hotel Yogyakarta di Jalan Raya Yogyakarta-Solo tersebut diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu, Fuad Hassan. Museum tersebut menampilkan karya-karya agung sang maestro selama ia hidup dan karya pelukis lain yang ditampungnya. Tak hanya itu, jika Anda mengunjungi museum yang dibuka untuk umum pada Senin-Minggu mulai pukul 8.00-13.30 tersebut, Anda akan menemukan sepeda onthel kuno sebagai alat transportasi yang dipakai Affandi dahulu, rumah yang dihuni hingga sanggar yang kini digunakan untuk membina bakat melukis anak.

Komplek museum ini berada di tepi barat Sungai Gajah Wong, sehingga ketika Anda menginap di hotel Yogyakarta di sekitaran wilayah tersebut, sempatkanlah untuk mengunjungi museum ini. Ada tiga galeri di Kompleks Museum Affandi dengan galeri I sebagai tempat pembelian tiket dan awal perjalanan tur. Galeri I dibuka secara pribadi oleh Affandi untuk memuat sejumlah lukisnnya dari awal berkarya hingga masa akhir hidupnya. Umumnya, lukisannya berupa sketsa dan karya reproduksi yang memenuhi ruangan berbentuk lengkung. Menariknya, pada galeri ini pengunjung dapat melihat mobil Colt Gallan tahu 1978 berwarna kuning kehijauan yang dimodifikasi, sehingga menyerupai bentuk ikan, serta reproduksi patung berupa potret diri bersama putrinya, Kartika Affandi.

Memasuki Galeri II, pengunjung akan dimanjakan dengan sejumlah lukisan para pelukis, baik pemula maupun senior, yang ditampung di tempat ini. Galeri ini terdiri dari dua lantai dengan lukisan yang dapat dilihat dari sudut pandangan berbeda. Lantai pertama berisi lukisan-lukisan abstrak dan lantai kedua menampilkan lukisan corak realis yang tegas. Sedangkan Galeri III yang berbentuk garis lengkung dengan atap membentuk pelepah daun pisang tersebut memiliki tiga lantai multifungsi, di mana lantai pertama sebagai ruang pameran sekaligus lokasi Sanggar Gajah Wong, lantai kdua sebagai ruang perawatan dan perbaikan lukisan, serta lantai bawah tanah sebagai tempat penyimpanan koleksi lukisan.

Sementara itu, berdekatan dengan Galeri III terdapat menara yang digunakan sebagai tempat melihat pemandangan. Pengunjung dapat melihat panorama bagian museum, Sungah Gajah Wong, hiruk pikuk jalan raya, serta beberapa hotel di Yogyakarta di sekitarnya. Selanjutnya, perjalanan dapat dilanjutkan ke arah barat dari menara, di mana ditemukan rumah berasitektur unik sebagai tempat tinggal Affandi bersama istri dan anaknya. Konsep rumah panggung dengan tiang penyangga utama berbahan beton dan tiang lain berbahan kayu tersebut memiliki kolong yang ternyata juga dimanfaatkan sebagai Kafe Loteng, tempat menjual makanan dan minuman bagi pengunjung. Bagian atas bangunan tersebut merupakan kamar pribadi Affandi.  


Sebelum Anda mengakhiri perjalanan dan kembali ke hotel Yogyakarta, mampirlah ke bagian kiri rumah terdapat gerobak yang kini berfungsi sebagai musala. Padahal sebelumnya, gerobak tersebut merupakan tempat peristirahatan istri Affandi, Maryati yang menginginkan adanya caravan layaknya tempat tinggal berpindah oala Amerika, tetapi hasilnya adalah gerobak yang khas Indonesia. Menyelesaikan perjalanan Anda di Museum Affandi, Anda dapat berziarah ke makan sang maestro yang wafat 23 Mei 1990 dan istrinya yang berada di antara Galeri I dan II berhiaskan rimbunan pohon mawar.

No comments:

Post a Comment