Monday, June 30, 2014

Bromo Marathon lelah tapi puas

Cerita Bromo marathon

Sewaktu membayangkan acara Bromo Marathon Gathering yang keluar di dalam pikiran saya adalah sebuah lokasi lari yang cukup berat. bagaimana tidak untuk lomba lari yang banyak di adakan atau sering diadakan di Jakarta mulai dari 2k, 5k, 10k, dan 20k. tapi itu dengan medan datar dan suasana perkotaan.

Bromo itu punya nama dikenal, tetapi detailnya yang tidak diketahui jarang orang ketahui adalah Gunung berapi setinggi a couple of. 392 meter di atas permukaan laut : yang masih aktif dan banyak diketahui sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Gunung yang berpadu antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 km persegi yang berada di 4 Kabupaten: Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Tidak heran berita Bromo marathon cepat tersebar luas dan banyak yang mendaftar.

Pengalaman lari dengan rute Jakarta sepertinya akan jauh berbeda. Tentunya jalan aspal dan monitor perkotaan berbeda membuat saya agak minder. Karena rutenya yang bisa turun naik, di jalanan berpasir maupun berbatu. Biarpun rute yang diambil 10K, tapi di Bromo Gathering dengan tingkat kesulitan (menurut saya) 3 sampe 4 kali lipat dari event-event marathon yang diadakan di Jakarta, rasanya kayak ya kayak bromo marathon! Bayangin deh, tingkat levitasi/kemiringan bukitnya kalau diukur mungkin sekitar 50-75 derajat. Ibarat kita lari top to bottom jogging atau lari dengan menaiki tangga.

Namun saya terpikir mengapa dengan medan yang sulit, dan berat ini begitu banyak peserta yang gabung, bahkan lebih dari 25 negara yang gabung serta dalam bromo marathon ini.
Setelah bertanya dan mencari facts lebih jauh akhirnya terjawab pertanyaan saya. Siapa yang tidak kenal dengan Bromo? berlari dengan pemandangan di kiri kanan bukit hijau dan pegunungan yang begitu indah, langit biru dan awan seperti kapas. Semuanya ditampilkan dengan begitu sempurna. Rasanya berlari sambil merasakan keindahan alam membuat lelah hilang dan membuat kita semangat.

Ada rute yang mempunyai keindahan jauh lebih banyak dan melewati pemandangan yang luar biasa namun rute-nya 21K. Saya ga secanggih itu seperti misalnya staminanya, butuh latihan secara khusus untuk bisa menempuh 21K dengan stamina yang kuat. Meskipun letih luar biasa namun semua terbayar dengan pemandangan yang indah, hampir seluruh peserta yang ikut lelah.

Bangga atas self achievement ini. Walau catatan waktunya biasa-biasa aja, tapi saya berhasil capai end. Rencana saya akan mengikuti lagi Bromo marathon 2014 yang diadakan pada bulan September.
Catatan tambahan:
Menginap di Tosari (Pasuruan) dan Begin brand di Wonokitri (Pasuruan), jaraknya sekitar 10 menit dengan naik Elf yang disediakan panitia.